Jakarta, Beautysalon.id – Inspirasi perspektif bidang geometri terlebur dalam gaya romantis khas Andreas Odang yang
berkarya dengan media Tenun Songket Bali di bawah tajuk Rhapsody Geometry.
Garis lurus tegas, bangunan minimalis dan sudut-sudut tajam dipadu dengan Tenun Songket bewarna lembut yang mengingatkan kesegaran alam dan kecantikan terasering sawah di Bali.
Secara umum, Rhapsody Geometry melukiskan wanita yang mencintai Wastra Nusantara dalam sentuhan gaya modern, simple, dan chic lewat potongan lurus dan tegas.
Perpaduan warna khas Bali yang festive juga terlihat dalam koleksi ini yang ditampilkan pada perhelatan fashion mode paling bepengaruh di Fashion Tent JF3 Fashion Festival 2024, Gafoy La Piazza Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (26/7/2024) dalam tajuk Jalinan Lungsi Pakan yang dipersembahkan Summarecon Group dan Cita Tenun Indonesia (CTI) sebagai bentuk kepedulian pada wastra Tenun.
Pada kesempatan ini, CTI mengangkat beragam jenis Tenun dengan teknik pembuatan dan karakteristik berbeda.
Andreas Odang mengenyam pendidikan mode di LaSalle College Jakarta dan Istituto
Marangoni Milan sebelum membangun studionya sendiri di tahun 2006.
Sentuhan gaya klasik
dan sisi sensitif feminitas dengan dasar tailoring dan craftmanship menjadi karakter desainnya.
Sepuluh tahun sejak mendirikan labelnya, Odang bergabung dengan Ikatan
Perancang Mode Indonesia (IPMI).
Tenun Songket Bali yang ditampilkan pada Rhapsody Geometry dibuat oleh Dian’s Songket, rumah Tenun binaan Cita Tenun Indonesia basis Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali,
yang kerap dipercaya oleh acara bertaraf internasional, seperti G20 Bali Summit (2022) dan World Water Forum (2024).
Tenun garapan Dian’s Songket sempat viral saat dipakai oleh para kepala negara dan pemerintah pada pertemuan G20, di antaranya Justin Trudeau dan Rishi Sunak. Foto: Dok. JF3 2024