Bali-beautysalon.id : Doa dan dukungan orang tua terutama Ibu kepada anaknya memang tidak diragukan lagi untuk mendukung perkembangan anaknya meraih cita-citanya.
Dan salah satunya adalag apa yang dialami oleh atlit renang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa asal pulau “Dewata” Bali.
I Gede Siman Sudartawa bercerita bahwa sebelum dirinya menjadi seorang atlit saat ini dilatar belakangi perkenalan olahraga renang saat duduk di kelas 2 SD di Klungkung, Bali saat pelajaran olah raga.
“Awalnya saya takut sama air (disuruh mandi aja susah banget), tapi saya melihat kolam renang itu kayak ‘bathtub’ yang besar sekali sehingga akhirnya tertarik sama olah raga ini,” papar Siman Sudartawa sapaan akrbanya mengawali cerita.
Kemudian, Siman melanjutkan saat ada teman sebangnya di sekolah yang sudah mahir berenang gaya bebas di kolam yang dalam dan cara dia masuk ke kolam menggunakan gaya salto, membuatnya semakin tertarik.
“Saya kagum sekali melihat teman saya itu, karena di kolam yang tidak dalam saja saya masih sangat takut tenggelam. Tetapi dalam hati saya saat itu, dia bisa kenapa saya tidak?, Saat itulah saya mengutarakan ke mama bahwa saya ingin sekali belajar renang,” terangnya.
Sebagai seorang Mama yang sangat mengenal anaknya, dia bisa melihat bahwa Siman memiliki keinginan yang kuat untuk bisa berenang. Singkat cerita, Mamanya pun mencari lokasi renang yang bisa untuk belajar.
Dan hanya butuh waktu 1 minggu, sang Mama mencarikan tempat les berenang dan 6 bulan setelahnya itu, Siman langsung mengikuti pertandingan renang antar sekolah dasar di Kabupaten Klungkung.
Keinginan yang kuat untuk terus berprestasi dari sang anak, sang Mama terus memotovasi Siman dan mendukung penuh apa yang menjadi keinginanya menjadi seorang atlit yang professional kedepannya.
Sebab itulah, Mamanya terus mendampingi dirinya untuk terus berlatih di tempat latihannya, mengantarkan pulang pergi ke tempat latihan dan juga menyiapkan bekal makanan yang cukup untuk memulihkan tenaga.
Jarak tempat latihan dari rumahnya cukup memakan waktu yang lumayan yaitu sekitara 1 jam 30 menit dan itu selalu diantar oleh Mama dengan sepeda motor.
“Ini berlangsung sampai saya kelas 1 SMA, saya ingat sekali sewaktu SD biasanya pulang sekolah harus segera latihan meskipun seringkali lelah, akibatnya sering ketiduran di motor dan Mama tidak gampang menyerah untuk mengantar ke tempat atihan. Dia ikat aku dengan tali ke tubuhnya agar tidak terjatuh dan bisa sampai dengan selamat,” kenang Siman dengan rasa harunya.
Tidak hanya sampai antar dan menunggu latihan aja, Mamanya juga selalu menyiapkan bekal makanan yang memadai agar anaknya tidak kelaparan usai latihan renang. Bahkan Mamanya pun kerap bertanya ke teman – temannya, apa saja yang mereka makan agar dia juga bisa menyediakan variasi menunya.
Siman mengaku, banyak pihak yang telah membantunya menjadi seorang atlet, mulai dari pelatih, federasi olah raga, dan pemerintah. Namun lepas dari semua itu peran Mamanyalah yang sangat penting dan berarti.
Banyak yang ingin Siman ceritakan lewat website www.kachimeshi-indonesia.com, website dari Ajinomoto Indonesia ini, juga turut mendukung pencapaiannya dengan memberikan dukungan seputaran penyediaan nutrisi seimbang yang menunjang Latihan.
Di website www.kachimeshi-indonesia.com ini kalian bisa membaca cerita- cerita seputaran gaya hidup bernutrisi seimbang dari Ajinomoto dari nara umber lain seperti Pelatih Renang Albert Sutanto dan Ahli Nutrisi Olah Raga, Emilia Achmadi dan tentunya dari aku, I Gede Siman Sudartawa.