Desainer kenamaan Indonesia yang koleksinya memiliki khas tersendiri, Anne Avantie mempersembahkan koleksi terkininya dalam balutan tema “Indonesia Mahardika” di penutupan Jogja Fashion Festival 2018 di atrium Plaza Ambarukmo.
Jogja Fashion Festival (JFF) 2018, dihari ketiga, Minggu (25/3/2018) ditutup dengan manis oleh penampilan desianer kenamaan Indonesia asal Semarang, Anne Avantie.
Hadir sebagai pembuka di sesi kedua pada pukul 19.00 WIB dalam sesi Luxurious Line, satu penampilan istimewa dari Anne Avantie menghiasi panggung megah JFF kali ini.
Dalam shownya kali, Bunda Anne Avantie bisa dirinya disapa, membawakan karya “Indonesia Mahardika” dengan special guest Ariska Putri Pertiwi (Miss Grand International 2016).
Ini merupakan karya terkininya Anne Avantie yang sekaligus juga merayakan kiprahnya di dunia fashion selama 29 tahun.
“Saya sangat terharu sekali bisa hadir dan memeriahkan JFF 2018 kali ini, bersama-sama para desainer muda Indonesia. Dan saya berterima kasih juga kepada Weddingku yang telah mengundang saya ke gelaran ini secara special,” papar Anne Avantie mengawali sambutannya dalam sesi press conference di Atrium Plaza Ambarukomo.
Mengenai material busana yang ditampilkan, ketika banyak orang mengkloning (mencontek) karya Anne Avantie, ia mengungkapkan tidak akan pernah merasa takut. Bagi Anne Avantie ekor tidak pernah selalu di depan, ekor akan selalu berada dibelakang.
“ Karena itu saya selalu menampilkan dan menghadirkan karya-karya terbaik saya di mana saja berada, mau itu digedung, mall atau itu disebuah tempat yang privat sekalipun. Dan saya tidak pernah takut ketika banyak orang melihat karya-karya saya semoga menginspirasi dan kali ini karya-karya yang saya tampilkan adalah karya-karya yang nantinya juga akan meramaikan 29 tahun Anne Avantie Berkarya di JCC nanti,” terang Anne Avantie.
Anne Avantie melanjutkan bahwa hanya satu yang tidak bisa dicuri yaitu talenta atau bakat.
“Kalau karya mungkin masih bisa dicuri tetapi bakat itu tidak bisa dicuri karena bakat atau talenta itu adalah anugerah Tuhan bukan buatan manusia. Jika bakat itu bisa memberikan banyak manfaat, maka Tuhan akan memelihara akarnya. Semua karya-karya saya tidak ada yang dirahasiakan, semua terbuka,” tandasnya lagi.